.:De Javu:.
ANDAIKAN waktu adalah suatu lingkaran, yang mengitari dirinya sendiri. Demikianlah, dunia mengulang dirinya sendiri, setepat-tepatnya, dan selama-lamanya.
Biasanya, orang tidak tahu bahwa mereka akan menjalani kehidupan mereka kembali. Pedagang tidak tahu bahwa mereka akan saling menawar lagi dan lagi. Politikus tidak tahu bahwa mereka akan berseteru dari mimbar berulang-ulang dalam putaran waktu. Orang tua menikmati sepuas-puasnya tawa pertama anal-anak mereka seolah-olah tak akan mendengar lagi. Sepasang kekasih yang pertama kali bermain cinta malu-malu melepas busana, terkesima oleh tubuh yang gemulai, dan kulit yng lembut. Bagaimana gerangan mereka tahu bahwa setiap kerlingan mata, tiap sentuhan, akan terulang lagi tanpa henti, persis seperti sebelumnya? Persis seekor semut yang memutari ulir lampu kristal, tidak tahu bahwa ia akan kembali ke tempat semula
Dalam dunia dimana waktu adalah sebuah lingkaran, setiap jabat tangan, setiap ciuman, setiap kelahiran, setiap kata akan berulang sama percis. Begitu juga dengan peristiwa ketika dua orang sahabat berhenti berteman, ketika keluarga menjadi berantakan lantaran uang, ketika kata-kata busuk keluar dari mulut suami istri yang sedang bertengkar, ketika kesempatan menjadi sirna karena dibakar api cemburu, ketika janji tak ditepati.
Dan karena segala sesuatu akan berulang kembali di masa depan, maka yang terjadi saat ini telah terjadi jutaaan kali sebelumnya. Beberapa orang di setiap kota, dalam mimpi mereka, secara samara-samar menyadari bahwa segala sesuatu yang mereka mimpikan telah terjadi di masa silam. Merekalah orang-orang yang hidupnya tidak bahagia. Mereka merasa bahwa semua penilaian yang keliru, perbuatan yang salah serta ketidakberuntungan mereka telah mengambil tempat dalam putaran waktu sebelumnya. Di malam yang sunyi senyap, warga kota yang terkutuk itu bergumul dalam selimnut, tak bisa tidur, dibenturkan pada pengetahuan bahwa mereka tak mampu mengubah satu tindakan pun, bahkan satu gerak tubuh. Kesalahan yang telah mereka lakukan akan berulang secara précis dalam kehidupan ini, sebagaimana kehidupan sebelumnya. Ketidakberuntungan yang berlipat inilah satu-satunya tanda bahwa waktu adalah suatu lingkaran. Karena itulah, di setiap kota, di larut malam, di jalan-jalan lengang, dan di balkon-balkon penuh rintihan mereka.
Andy Tenario The Dreamer
Once Upon A Time - Part 1
Written by Andy Zheng on Sunday, December 31, 2006 at 6:26 AM
9
comments
Categories:
Filosofi Once Upon A Time
Share this post - Email This
i
Subscribe to:
Post Comments (RSS)
9 Responses to "Once Upon A Time - Part 1"
January 1, 2007 at 8:36 PM #
seperti biasanya puitis ^^
baca blog lu enak de kyak baca literartur klasik, bahasanya bagus.
Ngomong2 brarti kalo disimpulkan manusia klo mati bukan berenkarnasi jadi mahluk lain ta[o harus mengulangi kehidupannya sendiri? Tapi kan kadang2 ada jga kan orang yang punya kesadaran soal past life nya dia. Next entry bahas itu yak *request*
January 1, 2007 at 8:49 PM #
well actually g sendiri ga ngebatasin buat ngebahas masalah re-inkarnasi,... dibalik tuh tulisan g sedikit menyindir, perilaku sebagian org... cmn yah geto deh surealis :lol, makin absurd makin aseeekkk
January 2, 2007 at 7:22 PM #
@nael :
gw rasa dia tidak membicarakan reinkarnasi... walau klo ditilik dari latar belakangnya mungkin juga membicarakan reinkarnasi.
gw rasa sih ini membicarakan tindakan yang kita ulang2 terus menerus, kesalahan2 kecil yang terus menerus dibuat.
bahkan keledai pun tidak ingin terjatuh ke lubang yang sama 2x, tapi mengapa manusia selalu mengulang hal2 yang sama dan melupakan penyesalan dimasa lalu ?
bleh... berat sekali post gw kali ini :P
yang paling sederhanya sih : gw selalu tidur malem(tepatnya pagi2 subuh) dan selalu menyesal ga cukup tidur pas mau kekantor :D semua selalu berulang :D
January 2, 2007 at 9:44 PM #
makin lama makin mirip detektif conan lo... hehehe...
January 3, 2007 at 12:20 AM #
Wah ternyata lu ada blog jg toh hehehe hasil karya tulis lu unique jg ya :)
January 3, 2007 at 2:41 AM #
Metafora...
Ya, menurut g itu kata yg cocok untuk menggambarkan post lo yg satu ini. G melihat secara sekilas penggambaran kehidupan didalamnya yang dibiaskan oleh kata2 yang menusuk tajam jika diteliti lebih dalam.
Ya, sebuah penggambaran tentang hidup, yang seperti sebuah lingkaran. Itulah yang terlihat dari postingan lo.
Kalimat yg cocok menjadi tema postingan lo adalah "History is repeating itself". Nice post, man!
Regards,
willy85
-EoC-
January 3, 2007 at 6:37 AM #
wew, pertama kali nih liat postingan blog u. Boleh nih, lanjut ya. Kayanya nih menyentuh tentang karma ya, sebab akibat yang terjadi di kehidupan, sep lah :)
January 5, 2007 at 4:48 AM #
Hmmm... A lil comment... Apa yg anda bahas di sini menarik. Seringkali kita melakukan sesuatu dan tanpa disadari kita melakukannya terus berulang-ulang, dan celakanya lagi biasanya yg kita lakukan adalah kesalahan yg notabene sudah kita anggap kebiasaan shg kitapun memandang itu bukan sebuah kesalahan lagi. Dan segala sesuatunya terjadi berulang-ulang... Tanpa akhir sampai kita mati nanti...
January 5, 2007 at 6:07 AM #
impressive..
seandainya saya seorang dosen CB yang ditakdirkan untuk mengajar anda.. saya akan memberi anda nilai... A plus plus...
Post a Comment